ANIS
STIYANI
4211411046
FISIKA
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas
Negeri Semarang
LISTRIK
MAGNET II
2. ABSTRAK
Gaya gerak listrik
timbul akibat adanya perbedaan fluks magnetik pada rentang waktu tertentu.
Fluks magnetik itu timbul akibat adanya gerakan magnet keluar masuk di
ujung-ujung kumparan. Untuk mengetahui gejala terjadinya ggl di ujung-ujung
kumparan tersebut, maka dilakukanlah percobaan ini sebanyak dua kali. Pada percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan
kumparan yang dihubungkan dengan galvanometer, kemudian magnet digerakkan
keluar masuk kumparan. Selanjutnya percobaan dilakukan dengan memvariasikan jumlah
lilitan, kecepatan menggerakkan batang magnet dan didapatkan hasil bila semakin
banyak jumlah lilitan, dan semakin cepat gerakkan magnet kelur masuk kumparan
maka ggl yang ditimbulkan semakin besar. Sedangkan pada percobaan dengan
menggunakan atau tanpa batang ferit, digunakkan dua buah kumparan dengan jumlah
lilitan berbeda yang dihubungkan pada catu daya dan amperemeter. Dan hasilnya
ggl yang ditimbulkan jauh lebih besar ketika dipasang batang ferit. Secara
kesulurahan, pada percobaan ini jarum pada galvanometer akan menyimpang ke
kanan jika dimasuki kutub utara dan kekiri jika dimasuki kutub selatan.
3. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Interaksi magnetik
dasar merupakan gaya magnetik satu muatan yang bergerak yang dikerahkan pada
muatan bergerak lainnya. Gaya ini adalah gaya lain yang juga terjadi selain
gaya listrik antara kedua muatan. Seperti pada gaya listrik, kita menganggap
bahwa gaya magnetik itu dipindahkan oleh medan magnetik. Muatan yang bergerak
menghasilkan medan magnetik dan medan magnetik tersebut selanjutnya,
mengarahkan suatu gaya pada muatan bergerak lainnya. Karena muatan bergerak
menimbulkan ggl listrik, interaksi magnetik dapat juga diasumsikan senagai
interaksi di antara dua arus.
Michael Faraday dan
Joseph Henry telah memperagakan bahwa medan magnetik yang berubah akan
menghasilkan medan listrik. Untuk mengetahui gejala gaya gerak listrik(ggl)
yang ditimbulkan akibat gerakan batang magnet keluar masuk kumparan, maka
dilakukanlah percobaan ini.
II. KAJIAN PUSTAKA
Kita telah
mengenal elemen kering sebagai sumber ggl yang dapat dipakai secara praktis.
Ggl ini dapat terjadi karena sifat-sifat kimia dapat kelistrikan dari
bahan-bahan penyusun baterai. Ggl juga dapat terjadi pada output suatu sistem,
dimana pada sistem tersebut terjadi mekanisme perubahan fluks magnetik pada
rentang waktu tertentu. Perubahan fluks per satuan waktu itu dapat terjadi
dengan berbagai keadaan dari variasi medan magnet, variasi kecepatan gerak
maupun variasi lingkupan yang ditinjau. (Tim Dosen Fisika Dasar 2, 2010: 19)
Ggl
biasanya dideteksi dengan mengamati arus dalam rangkaiannya, tetapi ggl itu
tetap ada sekalipun jika rangkaiannya tersambung (tidak tertutup) sehingga
tidak ada arul. Ggl yang diinduksi oleh fluks magnetik yang berubah dapat
dianggap terdistribusi diseluruh rangkaiannya.
Karena
ggl merupakan kerja yang dilakukan per muatan per satuan, maka harus ada gaya
yang dikerahkan pada muatan tersebut yang berkaitan dengan ggl tadi. Gaya
permuatan satuan merupakan medan listrik E, yang dalam hal ini diinduksi oleh
fluks yang berubah tadi. Integral tertutup medan listrik di sekeliling rangkaian tertutup sama dengan kerja yang dilakukan per
muatan satuan, yang menurut definisi merupakan ggl dalam rangkaian tersebut:
Persamaan
diatas selanjutnya dikenal sebagai hukum Faraday. Tanda negatif dalam hukum
Faraday berkenaan dengan arah ggl induksinya.
Arah
ggl induksi dan arus induksi dapat diperoleh dari hukum Lenz, yang berbunyi:
Ggl induksi dan arus induksi
memeiliki arah yang sedemikian rupa sehingga melawan muatan yang menghasilkan
ggl dan arus induksi tersebut.
Pernyataan
hukum Lenz ini tidak hanya memberikan jenis perubahan apa yang menyebabkan ggl
dan arus induksi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar hukum ini berlaku pada berbagai keadaan.
Adalah hal yang penting dipahami bahwa
terdapat ggl induksi hanya sewaktu fluksnya berubah. Ggl tidak bergantung pada
besarnya fluks, hanya pada laju perubahannya. Jika terdapat fluks yang besar,
konstan melewati rangkaian, tidak akan ada ggl induksi. (Tipler, 2001: 282-287)
III. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah
gejala terjadinya ggl di ujung-ujung suatu kumparan sebagai akibat dari gerakan
magnet keluar masuk kumparan?
2. Bagaimanakah
gejala terjadinya ggl di ujung-ujung sebuah kumparan yang disebabkan oleh
perubahan ggl pada kumparan lain disekitarnya?
IV. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati
gejala terjadinya ggl di ujung-ujung suatu kumparan sebagai akibat dari gerakan
magnet keluar masuk kumparan.
2. Mengamati
gejala terjadinya ggl di ujung-ujung sebuah kumparan yang disebabkan oleh
perubahan ggl pada kumparan lain disekitarnya.
4. METODE PERCOBAAN
Percobaan
dilakukan dengan metode eksperimen, dengan langkah kerja sebagai berikut:
a. menghubungkan
ujung-ujung kawat kumparan dengan galvanometer.
b. Menggerakkan
magnet batang keluar masuk kumparan
c. Melakukan
kegiatan diatas dengan variasi jumlah lilitan kumparan, dan cepat lambatnya
gerakan magnet batang.
d. Mengamati
pula jika magnet batang dimasukkan dalam kumparan kemudian digerakkan terus
maju sehingga keluar kumparan dari sisi yang lain.
e. Menentukan
arah gerakan jarum galvanometer, dengan memperhitungkan kutub utara magnet atau
selatan magnet yang akan dimasukkan terlebih dahulu dalam kumparan,
memperhitungkan pula jumlah lilitan kumparan dan ujung-ujung kumparan yang
terhubung dengan galvanometer, sesuai kaidah huklum Lenz.
f. Mengamati
dan menetukan pula arah lilitan dari kumparan sesuai arah gerak jarum
galvanometer.
g. Kemudian
melakukan percobaan lain dengan menggunakan dua kumparan yang antar lubangnya
dihubungkan dengan menggunakan ferit. Kumparan pertama dihubungkan dengan
rangkaian tertutup dan dapat dikendalikan dengan saklar dan hambatan geser.
Kumparan yang kedua ujung-ujungnya dihubungkan dengan galvanometer. Kemudian
mengamati jarum galvanometer pada saat saklar terhubung, dan saat saklar
terputus.
h. Mengamati
pula jika saklar terhubung dan hambatan geser diubah-ubah besarnya sehinga
menghasilkan ggl yang berbeda-beda.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DATA PENGAMATAN
1.
tabel untuk variasi N dan V
a.
untuk kutub selatan
JUMLAH LILITAN
|
MASUK(-)
|
KETERANGAN
|
KELUAR(+)
|
KETERANGAN
|
|||
CEPAT
|
LAMBAT
|
CEPAT
|
LAMBAT
|
||||
150
|
1
|
1
|
SIMPANG KIRI
|
1
|
1
|
SIMPANG KANAN
|
|
500
|
3
|
2,5
|
SIMPANG KIRI
|
3
|
2,5
|
SIMPANG KANAN
|
|
1000
|
5
|
3
|
SIMPANG KIRI
|
4
|
3
|
SIMPANG KANAN
|
b.
untuk kutub utara
JUMLAH LILITAN
|
MASUK(+)
|
KETERANGAN
|
KELUAR(-)
|
KETERANGAN
|
||
CEPAT
|
LAMBAT
|
CEPAT
|
LAMBAT
|
|||
150
|
1
|
1
|
SIMPANG KANAN
|
1
|
1
|
SIMPANG KIRI
|
500
|
3,5
|
2
|
SIMPANG KANAN
|
3,5
|
2,5
|
SIMPANG KIRI
|
1000
|
4,5
|
2,5
|
SIMPANG KANAN
|
4,5
|
2,5
|
SIMPANG KIRI
|
c.
untuk magnet yang digerakkan terus sehingga keluar pada sisi yang lain kumparan
(kutub
utara dimasukkan pada ujung kumparan)
JUMLAH LILITAN
|
MASUK(+)
|
KETERANGAN
|
KELUAR(-)
|
KETERANGAN
|
||
CEPAT
|
LAMBAT
|
CEPAT
|
LAMBAT
|
|||
150
|
1
|
0,5
|
SIMPANG KIRI
|
1
|
0,5
|
SIMPANG KANAN
|
500
|
2
|
1
|
SIMPANG KIRI
|
2
|
1
|
SIMPANG KANAN
|
1000
|
5
|
2
|
SIMPANG KIRI
|
5
|
2
|
SIMPANG KANAN
|
2.
tabel untuk variasi batang ferit
lilitan di catu daya
|
lilitan di amperemeter
|
Ggl sebelum dipasang ferit (mA)
|
Ggl setelah dipasang ferit(mA)
|
150
|
500
|
0,4
|
17,8
|
150
|
1000
|
0,6
|
12,4
|
500
|
1000
|
11,4
|
86,0
|
B. PEMBAHASAN
Pada
percobaan listrik magnet II ini bertujuan untuk mengetahui adanya ggl yang
terjadi akibat batang magnet yang digerakkan keluar masuk kumparan. Kali ini
dilakukan dua macam percobaan, dengan percobaan pertama yaitu menggerakkan
batang magnet keluar masuk kumparan, percobaan menggerakkan magnet batang masuk
kedalam kumparan kemudian digerakkan terus maju sehingga keluar dari sisi lain
kumparan, dan percobaan kedua dengan menggunakan dua kumparan yang antar
lubangnya dihubungkan dengan batang ferit. Pada percobaan pertama digunakan
variasi jumlah lilitan kumparan dan kecepatan menggerakkan batang magnet keluar
masuk kumparan serta memperhatikan kutub magnet mana yang dimasukkan terlebih
dahulu. Sedangkan pada percobaan kedua variasinya hanya dilakukan dengan
menggunakan batang ferit atau tanpa batang ferit.
Pada percobaan pertama didapatkan hasil seperti
yang tertera pada hasil pengamatan. Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan
bahwa semakin banyak jumlah lilitan, maka ggl yang dihasilkan semakin besar,
begitu pula dengan kecepatan menggerakkan magnet batang keluar masuk kumparan.
Semakin cepat praktikan menggerakkan batng magnet keluar masuk kumparan, maka ggl
yang mengalirpun semakin besar.
Sesuai kaidah pada hukum Lenz, “Ggl
induksi dan arus induksi memeiliki arah yang sedemikian rupa sehingga melawan
muatan yang menghasilkan ggl dan ggl induksi tersebut.” Pada percobaan ini
dihasilkan bahwa ketika kutub utara dimasukkan pada ujung kumparan, maka jarum
galvanometer menyimpang kearah kanan dan saat batang magnet dikeluarkan dari
ujung kumparan lagi, maka jarum galvanometer menyimpang kearah kiri. Sedangkan
pada saat kutub selatan yang dimasukkan pada ujung kumparan, maka jarum
galvanometer menyimpang kearah kiri dan saat batang magnet dikeluarkan dari
ujung kumparan lagi, maka jarum galvanometer menyimpang kearah kanan.
Pada percobaan menggerakkan
magnet batang masuk kedalam kumparan kemudian digerakkan terus maju sehingga
keluar dari sisi lain kumparan, didapatkan hasil yang hampir
sama dengan percobaan pertama, hanya saja ggl yang dihasilkan pada percobaan
ini sedikit berbeda. Hal ini dikarenakan pada percobaan ini praktikan kesulitan
dalam menggerakkan magnet melaju terus hingga keluar pada sisi lain kumparan.
Pada percobaan kedua, didapatkan hasil
seperti pada tertera pada tabel pengamatan. Pada percobaan ini, ggl yang
dihasilkan pada percobaan dengan menggunakan batang ferit jauh lebih besar
daripada percobaan tanpa menggunakan batang ferit. Hal ini dikarenakan batang
ferit berfungsi menambah besarnya medan magnet, sehingga apabila medan
magnetnya besar maka ggl yang dihasilkank dalam hal ini arus akan besar pula.
Hal ini sesuai dengan persamaan pada medan magnet, dimana besarnya medan magnet
sebanding dengan kuat arus yang mengalir didalamnya.
6. PENUTUP
I. SIMPULAN
Dari
percobaan listrik magnet II, dapat disimpulkan bahwa:
Gaya gerak listrik dapat dihasilkan
akibat adanya perubahan fluks magnet. Ggl dalam hal ini berbentuk arus yang
dihasilkan pada percobaan ini di pengaruhi oleh tiga hal yaitu jumlah lilitan
pada kumparan, kecepatan menggerakkan batang magnet keluar masuk kumparan dan
juga batang ferit yang dalam hal ini sebagai indikator penambah besarnya medan
magnet.
II. SARAN
Pada
percobaan ini, seharusnya praktikan lebih teliti dan cekatan dalam menggerakkan
medan magnet keluar masuk kumparan terutama pada percobaan kedua yaitu batang
magnet dimasukkan terus ke ujung kumparan sehingga keluar pada sisi lain
kumparan.
7. DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisika Dasar 2. 2010. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 2.
Semarang: Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika-FMIPA Universitas Negeri
Semarang.
Tipler,
Paul A. 2001. Fisika (Jilid 2).
Jakarta: Eralangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar