ANIS STIYANI
4211411046
FISIKA
Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
PENGUKURAN LISTRIK
2. ABSTRAK
Gejala
kelistrikan timbul akibat adanya arus yang mengalir pada dua titik yang
mempunyai beda potensial. Dalam sebuah rangkaian listrik dapat berlaku hukum
Ohm dan kirchoff. Dalam sebuah rangkain
listrik sederhana pasti terdapat tegangan kuat arus dan tegangan. Besarnya
hambatan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga untuk mengetahuinya
dilakukanlah percobaan ini. Percobaan dilakukan untuk mengambil data V dan I
pada rangkaian seri dan paralel untuk menentukan besar hambatannya serta
memvariasikan nilai panjang kawat dan luas penampang kawat untuk mencari hambat
jenis bahan. Pada percobaan seri-paralel resistor, didapatkan hasil R sebesar
(270,70 ± 186,60) Ω secara teoritik sedangkan secara praktikum diperoleh hasil
nilai R sebesar (273 ± 187,70) Ω sehingga dari keduanya didapatkan kesesatan
sebesar 1,5 % dan ketepatan sebesar 98,5 %. Sedangkan pada percobaan menentukan
besar hambat jenis bahan dengan variasi panjang kawat didapatkan hasil Wm sedangkan pada variasi
luas penampang didapatkan hasil Wm.
3. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan
yang penting bagi manusia. Gejala kelistrikan ditimbulkan oleh aliran muatan
listrik antara dua titik. Semua lat listrik yang setiap hari kita gunakan
merupakan susunan komponen-komponen listrik yang membentuk jalur tertutup yang
disebut rangkaian.
Selanjutnya
rangkaian listrik dapat dirangkai secara seri dan paralel. Biasanya listrik PLN
yang dialirkan pada rumah tangga termasuk dalam rangkaian paralel. Ada beberapa
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kedua rangkaian ini.
Pada
rangkaian listrik untuk menghitung kuat arus yang mengalir serta tegangannya,
berlaku hukum Ohm ( V= I R), dimana V adalah tegangan, I kuat arus yang
mengalir dan R adalah hambatan. Selain itu, berlaku pula hukum Kirchoff I dan
II. Untuk lebih memahami tentang rangkaian listrik ini, maka dilakukanlah
praktikum ini.
II. KAJIAN PUSTAKA
Dewasa ini listrik merupakan salah satu kebutuhan
yang penting bagi manusia. Gejala kelistrikan ditimbulkan oleh aliran muatan
listrik antara dua titik. Semua alat litsrik yang setiap hari kita gunakan
merupakan susunan komponen-komponen listrik yang membentuk jalur tertutup yang
disebut rangkaian.
Bila
kita berbicara tentang listrik, maka tidak akan lepas dari hambatan, kuat arus
dan tegangan. Karena ketiga komponen tersebut yang paling erat kaitannya dengan
listrik.
1.
Hambatan, kuat arus, dan tegangan permukaan.
Beda
potensial listrik antara dua titik disebut tegangan, dinyatakan dalam volt.
Atau tegangan hanya muncul bila ada beda potensial antara dua titik poteansial.
Kata arus berarti aliran atau gerakan. Arus listrik berarti aliran muatan
listrik. Jika sebuah benda berpotensial misalnya baterai, dihubungkan dalam
sebuah rangkaian maka akan terjadi aliran muatan listrik didalam rangkaian dan
aliran muatan listrik itu dinamakan arus listrik, dinyatakan dalam ampere.
Arus
listrik hanya mengalir pada suatu rangkaian tertutup, yaitu rangkaian yang
tidak berpangkal dan tidak berujung. Besaran yang menyatakan arus listrik
disebut kuat arus listrik I, yang didefinisikan sebagai banyak muatan positif yang mengalir melalui penampang
kawat penghantar persatuan waktu
Hambatan
Pada
tahun 1827, George Simon Ohm (German, 1787-1854) melakukan percobaan untuk
menentukan hubungan antara kuat arus I dan teganganV
Gambar 1. Grafik hubungan V terhadap I
Jika kemiringan
grafik disebut hambatan R, maka hubungan antara tegangan V dan kuat arus I
dapat dinyatakan dengan persamaan :
R = tan α (1)
Dimana α adalah
sudut antara sumbu kuat arus dan garis gfrafik.
Atau
V = I . R (2)
Persamaan (2) dinyatakan oleh Simon Ohm, sehingga
dinamakan hukum ohm, yang berbunyi: tegangan V pada komponen yang memenuhi
hukum ohm adalah sebanding dengan kuat arus I yang melalui komponen tersebut,
jika suhu dijaga konstan.
Persamaan (2) dapat
pula ditulis ; sehingga satuan SI untuk hambatan
adalah volt per ampere (V/A) atau ohm (Ω).
Pada setiap benda
pasti memiliki sifat hambatan terhadap listrik. Untuk menentukan sifat hambatan
pada sebuah benda, dapat digunakan persamaan:
(3)
Dimana: R : hambatan (Ω)
: hambat jenis Ωm]
l : panjang benda (m)
A : luas penampang benda (m2)
Hambatan benda akan
konstan jika temperatur lingkungannya
relatif konstan, tapi jika terjadi perubahan pada temperatur lingkungan maka
akan menyebabkan perubahan hambatan pada benda.
(4)
Dimana : perubahan hambatan (R1
– R0)
R0 : hambatan awal (Ω)
α : koefisien suatu hambatan jenis
∆T : perubahan temperatur (T1 –T0)
2.
Hukum Kirchoff
Rangkaian seri
Pada
rangkaian seri, besar kuat arus pada amperemeter akan sama, sedangkan
tegangannya akan berbeda tergantung pada nilai hambatannya.
Rangkaian paralel
Pada
rangkaian paralel, besar tegangannya akan sama, sedangkan kuat arusnya akan
berbeda.
Hukum Kirchoff
Jika pada rangkain paralel dipasang
sebuah amperemeter disebelah kanan saklar S, maka hasil pengukuraan kuatn kuat arus pada sebelum dan sesudah
percabangan akan sama.
Hukum pertama kirchoff menyatakan
bahwa pada setiap rangkaian tertutup, jumlah aljabar dari beda potensialnya
akan sama dengan nol (∑ɛ = 0).
Hukum kedua Kirchoff menyatakan pada
setiap titik percabangan jumlah kuat arus yang masuk melalui titik percabangan
sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.
3. Amperemeter dan Voltmeter
Alat
ukur merupakan alat yang digunakan untuk menunjukkan kuantitatif dari suatu
besaran. Secara kualitatif kita bisa menentukan adanya arus dan tegangan dari
suatu rangkain listrik dengan bantuan lampu, yaitu dengan melihat gelap, redup
atau terang lampu. Namun jika kita membutuhkan besar kuat arus dan tegangan
maka akan dibutuhkan alat ukur.
Untuk
mengukur tegangan digunakan alat bernama voltmeter. Dan untuk mengukur kuat
arus digunakan amperemeter.
Galvanometer
Galvanometer
merupakan komponen utama dari voltmeter dan amperemeter. Galvanometer terdiri
dari magnet, kumparan kawat, pegas spiral dan jarum penunjuk. Jika galvanometer
akan digunakan sebagai alat ukur, maka ada dua hal yang perlu diperhatikan
yaitu kuat arus galvanometer yang menyebabkan penyimpangan (defleksi) skala
penuh dan hambatan kawat kumparan
galvanometer dengan skala dasar yang diberi angka yang biasa disebut
basicmeter.
Amperemeter
Amperemeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar kuat arus yang melalui sebuah
rangkaian. Amperemeter dipasang secara seri dalam rangkaian.
Voltmeter
Voltmeter
merupakan alat untuk mengukur secara kuantitatif beda potensial listrik atau
tegangan listrik antara dua titik. Voltmeter dipasang secara paralel dalam
rangkaian.(Tim Dosen Fisika Dasar 2, 2010,
et al)
III. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
cara mengukur tegangan dengan menggunakan voltmeter?
2.
Bagaimana
cara mengukur arus dengan menggunakan amperemeter?
3.
Bagaimana
cara menentukan besar hambat jenis
bahan?
IV. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami pengukuran tegangan
/ beda potensial listrik menggunakan voltmeter
2. Memahami pengukuran arus
listrik menggunakan amperemeter
3. Menentukan besar hambat jenis
bahan
4. Memahami hukum Ohm
5. Memahami hukum Kirchoff
4. METODE PERCOBAAN
A. PERCOBAAN SERI-PARALEL
RESISTOR
1. Mengatur amperemeter dengan
batas maksimal 10mA, dan menyusun rangkain yang terdiri dari 3 buah resistor
yang disusun secara seri (500Ω) dan paralel (100Ω dan 50Ω) yang kemudian dirangkai
dengan amperemeter secara seri dan voltmeter secara paralel dan dihubungkan
dengan sumber tegangan 3 V dan saklar.
2.
Menutup saklar rangkaian dan membaca arus yang melalui rangkaian utama,
kemudian mencatat hasilnya.
3.
Menggunakan persamaan (2) untuk menghitung hambatan gabungan resistor
dengan GGL yang dipakai sekitar 3 V, kemudian mencatat hasilnya.
4.
Menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan gabungan resistor.
5.
Menghitung hambatan gabungan resistor, kemudian membandingkan kedua nilai
hyambatan yang diperoleh , serta mengansumsikan tegangan AC sama dengan GGL dua
buah baterai dan yang lainnya menggunakan nilai VAC yang terukur.
Menghitung presentasi perbedaannya.
B. Percobaan Hambatan
1. Menentukan hambat jenis bahan
dengan variasi panjang kawat
a. Membuat rangkain yang terdiri
dari kawat penghantar yang dirangkai secara paralel dengan voltmeter dan seri
dengan amperemeter. Kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan.
b. Memasang rangkaian dengan kawat konstanta 40
cm, menutup saklar, membaca tegangan dan arusnya kemudian menghiotung
hambatannya.
c. Menmgulangi percobaan dengan
variasi panjang kawat 80 cm, 120 cm.
2. Menetukan hambat jenis bahan
dengan variasi luas penampang
a. Menjepit 2 buah kawat konstantan
masing-masing 40 cm diantara jepit buaya pada kotak penghubung, paralel satu
dengn yang lain, serta mengatur posisi kedua lilitan agar tidak saling
bersentuhan.
b. Mencari hambatan dua buah
lilitan kawat menggunakan metode yang sama seperti bagian I.
c. Mematikan rangkian kemudian
menjepit kawat konstantan 40 cm tiga paralel, serta mencari hambatannya.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
DATA PENGAMATAN
1. Percobaan seri-paralel
resistor
NO
|
R(Ω) V/I .
103
|
I (A) . 10-3
|
V (Volt)
|
1
|
0,53
|
4,83
|
2,60
|
2
|
0,15
|
14,65
|
2,25
|
3
|
0,12
|
16,74
|
2,12
|
2. Menentukan hambat jenis bahan
dengan variasi panjang kawat
Diameter
kawat= 0,35 mm
NO
|
l(cm)
|
I (A)
|
I̅ (A)
|
V(volt)
|
V̅ (volt)
|
||||
1
|
40
|
0,74
|
0,75
|
0,73
|
0,74
|
0,15
|
0,16
|
0,18
|
0,16
|
2
|
80
|
0,62
|
0,63
|
0,65
|
0,63
|
1,05
|
1,07
|
1,06
|
1,06
|
3
|
120
|
0,49
|
0,48
|
0,46
|
0,47
|
1,46
|
1,48
|
1,50
|
1,48
|
3. Menentukan hambat jenis bahan
Diameter
kawat= 0,35 mm = 0,35 x 10-3
l= 40
cm = 0,4 m
NO
|
A((m)
|
I (A)
|
I̅ (A)
|
V(volt)
|
V̅ (volt)
|
||||
1
|
A
|
0,74
|
0,75
|
0,73
|
0,74
|
0,15
|
0,16
|
0,18
|
0,16
|
2
|
2A
|
0,66
|
0,67
|
0,69
|
0,67
|
0,75
|
0,76
|
0,77
|
0,76
|
3
|
3A
|
0,71
|
0,74
|
0,73
|
0,72
|
0,56
|
0,60
|
0,58
|
0,58
|
B.
PEMBAHASAN
Pada praktikum pengukuran listrik
diaadakan dua macam praktik, yaitu percobaan seri-paralel resistor serta
penentuan hambat jenis bahan. Dari
percobaan seri-paralel, didapatkan data V dan I dari hasil pembacaan
multimeter, sehingga dapat ditentukan nilai hambatannya. Penetuan nilai
hambatan ini dilakukan secara teoritik dan praktikum. Pada penentuan nilai
hambatan secara teoritik diperoleh hasil nilai R sebesar (270,70 ± 186,60) Ω
sedangkan secara praktikum diperoleh hasil nilai R sebesar (273 ± 187,70) Ω
sehingga dari keduanya didapatkan kesesatan sebesar 1,5 % dan ketepatan sebesar
98,5 %. Sedangkan pada percobaan menentukan besar hambat jenis bahan dengan
variasi panjang kawat didapatkan hasil Wm sedangkan pada variasi luas penampang didapatkan
hasil Wm. Seharusnya hasil hambat
jenis bahan pada percobaan dengan variasi luas penampang sama dengan hambat
jenis bahan dengan variasi panjang kawat. Namun pada percobaan yang dilakukan,
praktikan mendapatkan hasil yang berbeda hal ini disebakan karena praktikan
kurang teliti dalam melakukan percobaan, seperti pada saat pembacaan tegangan
dan kuat arus yang mengalir melalui rangkaian pada multimeter kurang tepat
karena multimeternya selalu berubah-ubah angkanya.
Dari percobaan menentukan hambat jenis
bahan dapat kita ketahui bahwa semakin panjang kawat penghantarnya, maka
hambatanya akan semakin besar pula. Demikian pula, semakin besar luas penampang
kawatnya, maka semakin besar pula hambatannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hambatan berbanding lurus dengan panjang kawat dan luas penampang.
6. PENUTUP
I. SIMPULAN
Dari
percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Voltmeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur tegangan pada rangkaian listrik
2. Amperemeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur arus litrik pada rangkaian listrik.
3. Besar hambat jenis bahan
dapat dicari dengan menggunakan rumus :
4. Pada setiap rangkaian
tertutup, jumlah aljabar dari beda potensialnya harus sama dengan nol.
5. Pada setiap percabangan
jumlah kuat arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik
percabangan tersebut.
II. SARAN
Praktikan harus benar-benar menguasai materi yang
akan dipraktikkan sehingga praktikan dapat melakukan praktikum dengan baik dan
benar. Selain itu, praktikan juga harus teliti dan cermat dalam membuat
rangkaian serta membaca alat ukur sehingga dapat memperkecil kesalahan dan
hasil praktikumnya dapat mendekati nilai yang sebenarnya.
7. DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisika Dasar 2. 2010. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 2.
Semarang: Laboratorium
Fisika Dasar Jurusan Fisika-FMIPA Universitas Negeri Semarang.
8. LAMPIRAN
1. Percobaan Seri-Paralel Resistor
a. Mencari
Hambatan total (Rtot) secara teori
Rseri(W)
|
Rparalel (W)
|
Rtotal
|
R̅
|
=(Rt-R)2
|
500
|
33,33
|
533,33
|
270,70
|
68974,52
|
50
|
83,33
|
133,33
|
18870,52
|
|
100
|
45,45
|
145,45
|
15687,56
|
|
|
JUMLAH
|
812,11
|
104432,6
|
W
1. Diketahui: R1=500W (Seri)
R2=
100W(Paralel)
R3=
50W(Paralel)
W
2. Diketahui: R1=50W (Seri)
R2=
100W(Paralel)
R3=
500W(Paralel)
W
3. Diketahui: R1=100W (Seri)
R2=
50W(Paralel)
R3=
500W(Paralel)
W
b. Mencari hambatan dari hasil praktikum
R1=
R1=
R1=538W
R2=
R2=
R2=154W
R3=
R3=
R3=127W
R rata-rata =
=
=273W
= 105702W
=187,70W
2. Menentukan hambat jenis bahan
dengan variasi panjang kawat
Diameter kawat= 0,35 mm = 0,35 x 10-3 m
Jari-jari kawat= 1,75 x 10-4 m
NO
|
l(cm)
|
I (A)
|
I̅ (A)
|
V(volt)
|
V̅ (volt)
|
||||
1
|
40
|
0,74
|
0,75
|
0,73
|
0,74
|
0,15
|
0,16
|
0,18
|
0,16
|
2
|
80
|
0,62
|
0,63
|
0,65
|
0,63
|
1,05
|
1,07
|
1,06
|
1,06
|
3
|
120
|
0,49
|
0,48
|
0,46
|
0,47
|
1,46
|
1,48
|
1,50
|
1,48
|
Berdasarkan persamaan (3), kita dapat
mencarihambat jenis bahan dengan rumus:
m2
Wm
Wm
Wm
Wm
3. Menentukan hambat jenis bahan
Diameter
kawat= 0,35 mm
l= 40
cm
NO
|
A((m)
|
I (A)
|
I̅ (A)
|
V(volt)
|
V̅ (volt)
|
||||
1
|
A
|
0,74
|
0,75
|
0,73
|
0,74
|
0,15
|
0,16
|
0,18
|
0,16
|
2
|
2A
|
0,66
|
0,67
|
0,69
|
0,67
|
0,75
|
0,76
|
0,77
|
0,76
|
3
|
3A
|
0,71
|
0,74
|
0,73
|
0,72
|
0,56
|
0,60
|
0,58
|
0,58
|
Berdasarkan persamaan (3), kita dapat
mencari hambat jenis bahan dengan rumus:
m2
Wm
Wm
Wm
Wm
Tugas
akhir
1.
Jika
beberapa komponen disusun seri, komponen mana yang pertama dialiri arus ketika
saklar ditutup?
Ø Komponen yang dekat dengan sumber tegangan.
2.
Dapatkah
dua buah resistor digantikan dengan sebuah resistor dan memberi nilai hambatan
yang ekivalen di dalam rangkaian ? jika dapat, bagaimana hubungan hambatan
resistor itu dengan hambatan yang diganti?
3.
Apakah
hasil eksperimen anda telah membuktikan bahwa aliran muatan terbagi pada
rangkaian susunan paralel? Ya, aliran muatan pada percobaan membuktikan bahwa
aliran muatan terbagi pada rangkaian parallel
4.
Dalam
suatu rangkaian terdapat sambungan tiga kabel menjadi satu. Bagaimana anda
menghubungkan muatan yang masuk dan
keluar titik sambungan ? Hubungan tersebut merupakan hukum yang sangat penting
dalam rangkaian listrik.
5.
Jika
beberapa resistor dengan berbagai nilai hambatan dihubungkan secara paralel,
resistor mana yang akan dialiri arus lebih besar? Apakah perbandingan dua kuat
arus itu sebanding atau berbanding terbalik dengan nilai hambatan ? Cocokan
jawaban anda dengan perhitungan dari data anda?
Ø Pada
hambatan (R) yang kecil
Ø Iya sebanding dengan kuat arus
Ø Terdapat pada analisis data(pada teori)
Ø Jika resistor dengan berbagai nilai hambatan
dihubungkan secara parallel maka resistor yang dialiri arus lebih besar yaitu
resistor yang memiliki nilai hambatan paling kecil. Perbandingan kuat arusnya
akan berbanding terbalik dengan nilai hambatan
Ø
6.
Dalam
rangkaian seri, hubungan apa yang anda peroleh antara tegangan antar resistor
dengan tegangan seluruh rangkaian ? Dukung jawaban anda dengan hasil eksperimen!
Ø Vseri
dan V total akan berbeda bergantung pada nilai hambatan pada rangkaian seri.
NO
|
R(Ω) V/I .
103
|
I (A) . 10-3
|
V (Volt)
|
1
|
0,53
|
4,83
|
2,60
|
2
|
0,15
|
14,65
|
2,25
|
3
|
0,12
|
16,74
|
2,12
|
Hubungan antara
tegangan antar tiap resistor tunggal dengan tegangan seluruh rangkaian adalah
sama jumlahnya dengan tegangan tiap-tiap hambatan
7.
Apakah
penyisipan hambatan tambahan pada suatu rangkaian akan mengubah nilai tegangan
seluruh rangkaian ? Jelaskan !
Ø Iya,
Karena semakin tinggi nilai hambatan tambahan, maka semakin tinggi pula nilai
tegangan dimana mempunyai persamaan
Ӏ am tгulу thankful to thе hοldeг of
BalasHapusthiѕ web sіtе whо hаs sharеd thiѕ wonderful ρieсе оf wгitіng at at thіs tіme.
My webρage ... procera avh ingredients
Heya і am foг thе first time hеrе.
BalasHapusI came асross this boarԁ anԁ I find Ιt truly useful & it helped me out a lot.
I hoре to give something bacκ and help othеrs
lіkе you helpeԁ me.
Taκе a look at my page - green smoke coupon code
Sangat membantu
BalasHapus